Di uraian saya sebelumnya tentang ChatGPT, saya bilang profesi jurnalis masih aman. Tapi sebenarnya si chatbot ini bisa juga disuruh membuat berita. Syaratnya kita sebagai manusia yang memberikan data.
Konsep ini sebenarnya bukan hal baru. Beberapa tahun lalu Beritagar sempat mempopulerkan Jurnalisme Robot. Konsep ini terutama dipakai untuk berita olahraga yang pola penulisannya ya gitu-gitu saja. Cara kerjanya adalah dengan menginputkan data penting ke sistem dan selanjutnya AI akan mengolahnya menjadi sebuah berita.
Nah, karena teringat dengan hal itu, dan karena beberapa waktu lalu sempat ngobrol tentang ChatGPT, saya iseng mencoba memerintahkan si AI buat bikin berita dengan data yang saya buat. Berikut hasilnya. Lumayan oke ya
Seru? iya. mengkhawatirkan? iya juga. Sekarang bayangkan kalau data yang saya buat adalah data-data yang bisa dipakai untuk membuat berita palsu dan keributan. Berbagai mis dan disinformasi bisa makin mudah diproduksi dan pada akhirnya kita bisa analogikan AI ini sebagai pisau: sebagai alat menciptakan makanan yang lezat, atau berbuat kejahatan.